Wednesday, October 21, 2020

Cara Memilih Penghuni Yang Tinggal Di Kost

 

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Ketika kita memiliki usaha kost, salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan adalah penghuni kost. Jika mendapatkan penghuni yang betah tinggal di kost kita, maka mereka akan tinggal dalam jangka waktu yang lama. Mereka juga bisa mengajak teman-teman mereka untuk ikut tinggal di kost kita. Kalau pengalaman tinggal di kost kita berkesan, mereka juga dapat meninggalkan review baik yang dapat meningkatkan popularitas kost kita. Bagaimana cara menyeleksi agar mendapat penghuni kost yang baik untuk usaha kita?

1. Wawancara
Sebelum menerima penghuni, sebaiknya kita ngobrol dulu sebagai perkenalan di awal. Dengan mewawancarai calon penghuni, hubungan menjadi lebih akrab. Kita dapat menyaring penghuni yang dirasa kurang cocok untuk tinggal di tempat kost kita lewat wawancara di awal. Interview ini dapat kita lakukan secara langsung atau daring. Jika kita tidak tinggal satu rumah dengan kost, atau bakan berlainan kota dengan kost kita, wawancara dapat dilaksanakan dengan video call. Sebelumnya tentunya kita minta izin dulu dengan calon penghuni apakah bersedia melakukan video call.

2. Minta Kartu Identitas
Agar tertib administrasi, kita harus memiliki minimal foto/fotokopi KTP calon penghuni kost. Kita juga harus menanyakan calon penghuni apakah mereka mahasiswa/i atau pekerja. Jika perlu, minta bukti bahwa mereka benar kuliah/kerja, bisa berupa Kartu Mahasiswa atau ID Card pekerja. Hal ini diperlukan apabila ada hal yang tidak diinginkan misal si penghuni menunggak pembayaran dan kabur, maka keberadaannya dapat dicari. Identitas penghuni juga biasanya diminta di lingkungan RT/RW.

3. Jelaskan Peraturan Secara Terperinci
Sejak awal, jelaskan semua peraturan kepada calon penghuni agar nantinya tidak terjadi kesalahpahaman antara penghuni dan pengelola kost. Jika sudah setuju secara lisan, buatlah form yang berisi pernyataan bahwa sudah membaca dan memahami peraturan, serta akan menepatinya. Jika calon penghuni sudah menandatangani pernyataan, biasanya mereka berpikir dua kali jika mau melanggar peraturan.

4. Background Check
Karena informasi kost saat ini sudah banyak yang dapat diakses melalui internet, calon penghuni biasanya menghubungi pemilik kost melalui chat terlebih dahulu. Anda bisa mencari dulu nama dan nomor telepon calon penghuni di mesin pencari (misalnya Google). Kalau Anda tergabung dalam komunitas, biasanya ada daftar orang yang masuk blacklist karena pernah bermasalah di tempat kost sebelumnya. Jika ada catatan negatif mengenai calon penghuni, konfirmasi dulu ke calon penghuni, apakah hal itu benar, karena semua cerita memiliki dua sisi. Ada peristiwa kriminal yang melibatkan calon penghuni? Lebih baik ditolak daripada nantinya buat masalah di tempat kita.

5. Kembali Ke Tujuan Masing-Masing
Setiap pemilik kost memiliki preferensi yang berbeda-beda dalam memilih penghuni yang akan tinggal di kost nya. Ada yang menerima khusus wanita, pria, campur, pasutri, pasutri tanpa anak, dll. Ada juga yang menyaring penghuni berdasarkan agama dan suku. Semua ini adalah hak masing-masing pemilik kost. Namun perlu dipahami juga bahwa kita hidup di masyarakat yang beraneka ragam dan kita perlu menjunjung tinggi persatuan.

Dengan memilih penghuni kost yang baik, hubungan antara penghuni dan pemilik kost menjadi terjaga baik, dan hubungan baik ini mungkin akan berguna di kemudian hari, karena kita tidak tahu apakah suatu hari nanti kita membutuhkan bantuan dari orang lain yang pernah berhubungan dengan kita.


Butuh kost putri di Malang?
Kost Putri Sembilan C & D

No comments:

Post a Comment