Tuesday, April 4, 2023

6 Suka Duka Anak Rantau saat Bulan Puasa di Kota Orang

Ada banyak sekali suka duka anak rantau yang semakin terasa di bulan puasa ini daripada di hari biasanya. Seolah-olah suka dan duka tersebut menunjukkan dirinya lebih besar. Yang lain bisa begitu tapi kita hanya bisa begini.

Namun, sebagai anak rantau yang kuat luar dalam, kita harus tahan terhadap semua gelombang kehidupan. Jangan sampai mengeluh apapun keadaan yang tengah menimpa. Berikut ini daftar suka dan duka, senang dan susah, dan kejadian umum anak rantau berdasarkan pengalaman yang sebaiknya kamu tahu.

Photo by PNW Production

Pengalaman Suka Duka Anak Rantau di Bulan Puasa

Apa sih pentingnya kita tahu suka duka anak kos? Sangat penting agar kita tidak menganggap diri sendiri sebagai manusia paling sengsara di muka bumi. Inilah kejadian umum di bulan puasa ketika berada di kota orang bagi anak rantau.

1. Tidak Bisa Buka dan Sahur bersama Keluarga Tercinta

Kejadian yang paling jelas tampak adalah kita tidak bisa menikmati momen kebersamaan sahur dan buka puasa dengan keluarga tercinta. Suka duka anak rantau yang satu ini dirasakan oleh nyaris semuanya. Kita yang punya tujuan tertentu di kota orang, terpaksa jauh dari rumah dan menerima semua risikonya.

Di saat orang lain bisa menikmati sahur dan buka bersama dengan keluarganya, kita hanya bisa sahur sendirian. Bahkan, kita hanya buka puasa di masjid sekitar agar lebih hemat. Wah, ini memang perjuangan yang patut menjadi cerita sejarah kehidupan.

2. Harus Menahan Rindu dengan Lingkungan Kampung Halaman

Selain sahur dan buka puasa, ternyata sebagai anak rantau perasaan rindu dan kangen semakin menggebu. Ingin sekali rasanya meninggalkan semua urusan di kota orang ini, kemudian pulang untuk menikmati setiap detik bersama keluarga. Namun ternyata, kita harus terima dan menahan semua rindu tersebut jauh di dalam dada.

3. Entah Kenapa Kesendirian Lebih Terasa di Bulan Puasa

Kalau di kamar kos masih ada teman, kamu sebaiknya bersyukur. Karena kalau hanya sendiri, kesendirian itu akan semakin menyiksa. Setidaknya, kamu bisa mengobrol untuk mengalihkan perhatian. Tetapi kalau benar-benar di kos sendirian, cobalah untuk mengalihkan dengan kegiatan positif seperti ibadah dan mengaji.

Apakah mudah mengalihkan perhatian ke hal positif? Setiap kita mau naik tangga, akan jauh lebih berat daripada menuruni tangga. Oleh karena itulah, kita harus memaksa diri untuk tetap melakukan kegiatan positif.

4. Kangen Masakan Orang di Rumah

Di bulan puasa, semua kenangan yang sudah lalu di kampung halaman akan muncul. Tidak terkecuali masakan rumah yang rasanya biasa-biasa saja, namun kenangan yang ada di dalamnya luar biasa. Ya, kita lebih rindu pada suasana, sedangkan rasa makanan hanya sebagai perantara.

5. Ditinggal Teman Kos Pulang Kampung Duluan

Suka duka anak rantau berikutnya cukup sering dialami, apalagi kalau bukan teman satu kamar yang pulang kampung duluan. Kalau sudah begini pasti nyesek, dan bawaannya ingin ikut pulang. Problemnya adalah urusan di kota orang belum juga kelar. Lagi-lagi kamu harus menahan semua gejolak di batin.

Jagalah kesehatan, jangan sampai perasaan yang demikian berpengaruh pada kondisi fisik. Waktu puasa sangat membutuhkan kondisi fisik prima, jadi tetap semangat menjalani kehidupan di rantau walaupun sendiri, ya!

6. Kelewat Sahur, Soalnya Tidak Ada yang Bangunin

Kejadian unik, lucu, namun juga menyedihkan adalah kelewat waktu sahur. Bagaimana tidak kelewat, siapa juga yang mau membangunkan. Kalau di rumah pasti ada yang bangunin, sedangkan di rantau kita harus memasang alarm yang seringkali tidak terdengar.

Dari beberapa kejadian suka duka anak rantau di atas, mungkin kamu membacanya sambil senyum sendiri. Lihat, kamu ternyata tidak sendirian, mayoritas anak rantau memang mengalaminya. Apakah masih ada suka duka yang kamu rasakan namun belum ada di daftar?

No comments:

Post a Comment