Pernahkah kamu memesan makanan karena lapar mata, tapi tidak habis dimakan dan akhirnya dibuang? Atau mungkin kamu pernah menemukan sayur di kulkas yang sudah layu karena lupa dimasak? Kalau iya, tanpa sadar kamu sudah berkontribusi pada kondisi yang disebut food waste.
Food waste menjadi kondisi yang bukan cuma bikin boros, tapi juga berdampak buruk bagi lingkungan. Generasi muda punya peran penting dalam menyelesaikan persoalan ini. Gaya hidup yang cepat dan konsumtif bikin food waste makin parah dari hari ke hari.
Tapi tenang, bukan berarti kamu tidak bisa berubah. Yuk, kenali lebih dalam apa itu food waste dan gimana cara kamu bisa berkontribusi positif dalam menguranginya!
Image by freepikApa Itu Food Waste?
Food waste adalah makanan yang masih layak konsumsi tetapi tidak dimakan dan akhirnya dibuang. Ini bisa terjadi mulai dari rumah tangga, restoran, supermarket, hingga industri makanan. Food and Agriculture Organization (FAO) menyebutkan, sepertiga dari seluruh makanan yang diproduksi di dunia terbuang sia-sia. Ini artinya, dari 3 piring makanan yang diproduksi, 1 di antaranya tidak pernah dimakan.
Namun, food waste tidak hanya soal makanan terbuang. Proses produksi makanan membutuhkan sumber daya besar seperti air, energi, dan lahan. Saat makanan dibuang, semua sumber daya tersebut juga ikut terbuang. Selain itu, makanan yang membusuk di pembuangan akhir menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca yang memperparah perubahan iklim. Masalah ini juga memiliki sisi sosial. Bayangkan, ketika ada jutaan orang kelaparan, justru ada jutaan ton makanan yang dibuang setiap harinya.
Ketimpangan ini jadi ironi besar dalam sistem pangan global. Maka dari itu, sangat penting bagi kamu untuk mulai peduli dan ambil langkah nyata.
Cara Menghindari Food Waste
Menghindari food waste bukan berarti kamu harus hidup super hemat atau tidak boleh jajan sama sekali. Justru, dengan sedikit perubahan kebiasaan dan kesadaran, kamu bisa jadi agen perubahan yang keren! Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan mulai hari ini:
1. Rencanakan Belanja dengan Bijak
Sebelum pergi ke supermarket atau belanja online, buatlah daftar belanja berdasarkan kebutuhan yang jelas. Cek dulu isi kulkas dan dapur, supaya kamu tidak beli barang yang sebenarnya masih ada. Rencana belanja bikin kamu lebih fokus dan terhindar dari godaan beli barang karena diskon atau lapar mata.
2. Pahami Masa Simpan Makanan
Label seperti “best before” dan “expired” sering kali disalahartikan. “Best before” artinya makanan masih bisa dikonsumsi setelah tanggal tersebut selama tidak rusak, sedangkan “expired” berarti sudah tidak layak konsumsi. Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa menghindari membuang makanan yang sebenarnya masih bisa dimakan.
3. Simpan Makanan dengan Benar
Penataan makanan di kulkas dan dapur punya pengaruh besar pada ketahanannya. Gunakan metode “First In, First Out” (masukkan makanan baru di belakang yang lama) agar kamu tidak lupa dan membiarkan makanan lama rusak. Gunakan wadah kedap udara dan suhu yang sesuai untuk menjaga kesegaran.
4. Manfaatkan Sisa Makanan
Jangan buru-buru buang makanan sisa! Banyak resep kreatif yang bisa mengubah sisa makanan jadi menu baru yang lezat. Nasi sisa bisa diolah jadi nasi goreng, roti kering bisa jadi crouton, bahkan kulit sayur bisa dijadikan kaldu. Ini juga mendorong kreativitas di dapur, lho!
5. Donasikan Makanan Berlebih
Kalau punya makanan berlebih yang masih layak konsumsi, pertimbangkan untuk menyumbangkan ke bank makanan, komunitas, atau tetangga yang membutuhkan. Beberapa aplikasi sekarang ini juga memungkinkan kamu berbagi makanan secara mudah dan aman.
Aksi Kecil, Dampak Besar
Menghindari food waste sebenarnya soal kesadaran diri. Setiap piring makanan yang kamu habiskan, setiap bahan makanan yang kamu simpan dengan benar, dan setiap keputusan belanja yang kamu pikirkan matang-matang adalah bentuk aksi nyata yang bisa mengurangi kerusakan lingkungan dan membantu sesama.
Sebagai generasi muda yang peduli masa depan, mari ubah gaya hidup jadi lebih bijak dan berkelanjutan. Karena perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil, termasuk dari apa yang ada di piring kita hari ini.
No comments:
Post a Comment